Saat Batman membela Gotham untuk terakhir kalinya di film The Dark Knight Rises, ia terbang di angkasa menggunakan alat yang disebut The Bat. Senjata tak mematikan yang jadi andalan terbaru Batman itu bisa berputar seperti helikopter dan melakukan manuver udara seperti jet petarung, kombinasi yang tampaknya tidak mungkin dilakukan.
Dalam film Hollywood, mudah saja buat miliarder superhero memiliki akses ke teknologi militer rahasia seperti ini. Pada kenyataannya, membuat The Bat ternyata sangat sulit, kata Mitchell Burnside Clapp, manajer program untuk Agen Proyek Penelitian Pertahanan Tingkat Tinggi di militer AS (Defense Advanced Research Prjects Agency - DARPA).
"Masalahnya dengan kendaraan seperti The Bat adalah ia harus punya dorongan cukup kuat untuk bisa mengambang," kata Burnside Clapp. "Dorongan besar itu berasal dari rotor di perut mesin sementara alat-alat lain digunakan untuk bermanuver."
Burnside Clapp melihat bahwa masa depan teknologi pesawat ada pada program helikopter Disc-Rotor Compound DARPA. Sebelumnya, dia adalah instruktur pertahanan udara di sekolah pilot Angkatan Udara AS dan bekerja di beberapa perusahaan pesawat luar angkasa privat. Dia juga sudah melihat film "The Dark Knight Rises".
Menerbangkan 'The Bat'
Dorongan ke bawah dari rotor di 'perut' The Bat harus setara dengan bobot pesawat ini agar bisa naik dari tanah, kata Burnside Clapp. Helikopter bisa melakukan itu karena punya baling-baling dengan panjang melebihi badan helikopter. Sisi baling-balik yang dekat dengan rotor utama tidak menghasilkan daya dorong yang kuat karena gerakannya tak terlalu cepat jika dibandingkan dengan udara.
Tetapi helikopter juga tergantung pada percepatan udara di bawah baling-baling yang berputar. Ini menjadi masalah jika rotor terletak di bawah pesawat, seperti di The Bat (meski Lucius Fox, ahli gadget Batman di trilogi film Christopher Nolan tersebut, menggumamkan sesuatu tentang mengatasi masalah resirkulasi udara di desain Bat).
Menaruh rotor utama di bawah Bat juga menyebabkan masalah stabilitas -- "Bayangkan saja bagaimana sulitnya menyeimbangkan sapu di telapak tangan Anda", kata Burnside Clapp ke InnovationNewsDaily. Sebagai perbandingan, rotor berfungsi untuk mengembalikan kekuatan dan keseimbangan di atas helikopter.
Jika bobot The Bat sama dengan helikopter modern, maka rotor Bat harus memiliki cukup udara untuk mendorong ke atas kendaraan seberat beberapa ratus kilogram (mungkin ribuan)," kata Burnside Clapp. Kekuatan seperti itu akan dengan mudah menjatuhkan orang yang sedang berdiri, yang akan mengubah beberapa adegan di "The Dark Knight Rises" dengan cara dramatis.
Melompati hambatan teknologi
Meski begitu, beberapa teknologi takeoff dan mendarat secara vertikal bisa dilakukan di kota Gotham. Rotor yang terlindungi dan terbagi di beberapa bagian Bat bisa mencegah kendaraan itu meratakan orang-orang di sekitarnya, kata Burnside Clapp.
Tenaga yang cukup bisa menerbangkan apapun. Helikopter adalah cara yang efisien tenaga untuk memberikan dorongan. Artinya, desain Bat yang tak biasa membutuhkan sumber tenaga yang sangat besar. "The Bat dalam film membutuhkan sumber tenaga atau bahan bakar yang sangat besar. Jika Anda punya reaktor fusi yang sangat besar untuk mendukung energi sebuah kota tapi bisa dibawa-bawa dalam truk maka..," secara berandai-andai, Burnside Clapp merujuk pada teknologi reaktor fusi yang ada dalam film The Dark Knight Rises.
No comments:
Post a Comment