Produsen ponsel asal Taiwan ini menanamkan investasi tersebut Februari 2011 lalu. Aksi ini dilihat sebagai gerakan HTC untuk membawa lebih banyak game online ke smartphone besutan mereka.
Namun sayangnya, OnLive di lain sisi terpaksa melakukan restrukturisasi karena biaya infrastruktur yang begitu tinggi sehingga membuat perusahaan ini gagal mendulang profit. Kondisi ini yang menyebabkan kerugian besar bagi HTC.
Dikutip OKI PUTERA UTOMO dari PCWorld, pada Selasa (21/8/2012), perusahaan AS ini telah diakuisisi oleh pemilik baru yang tidak disebutkan namanya. Atas akuisisi ini, OnLive masih melanjutkan layanananya, namun sebagai bagian dari restrukturisasi, sejumlah karyawan telah dirumahkan.
Kerugian tersebut hanya selang sebulan setelah HTC meninjau ulang investasinya pada layanan yang dimiliki Beats Electronics ini. HTC membeli sebagian besar saham Beats dengan nilai USD 300 juta untuk meningkatkan kemampuan sistem audio di handsetnya.
Tetapi, setelah hampir setahun kesepakatan dilakukan, HTC mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka akan menjual kembali sahamnya dan mempertahankan hanya 25% kepemilikan. Para analis mengatakan, investasi pada Beats tidak memenuhi harapan HTC.
No comments:
Post a Comment