Sunday, 24 February 2013

PENGARUH INTERNET TERHADAP MAHASISWA (TUGAS SOFTKIL)


           Mahasiswa  digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal, yaitu usia 18-21 tahun dan       22-24 tahun. Pada usia tersebut mahasiswa mengalami masa peralihan dari remaja akhir ke dewasa awal.
Proses pendidikan dianggap baik jika mampu memberi sumbangan terhadap pengembangan manusia seutuhnya, namun tujuan pendidikan terkadang tidak sesuai dengan harapan. Salah satu penyebabnya adalah sikap mental mahasiswa sebagai pelajar dengan level yang lebih tinggi terkadang memiliki kurangnya kesadaran akan pentingnya belajar. Mahasiswa lebih cenderung untuk mencapai kesenangan dan menghindari perasaan yang tidak menyenangkan yang muncul dari proses belajarnya. Idealnya pelajar akan berusaha optimal dalam proses belajarnya sehingga akan mendapatkan manfaat positif yang berguna bagi pengembangan dirinya. Bila diukur menggunakan norma sekolah, usaha yang optimal tersebut dinamakan prestasi akademik. Hal diatas di dukung oleh teori yang dipaparkan David C.Mcclellend yang mengatakan bahwa manusia memiliki 3 kebutuhan yaitu Need of achievemet (kebutuhan untuk berprestasi ),Need of affiliation (kebutuhan untuk memperluas pergaulan),Need of power ( kebutuhan untuk menguasai sesuatu) dan salah satunya dari 3 kebutuhan itu yang paling penting adalah need of achievement yaitu kebutuhan untuk berprestasi.Kebutuhan berprestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat belajar seseorang karena itu kebutuhan ini untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestai akademik yang maksimal.
Secara umumnya, pencapaian akademik adalah penentu kepada taraf pencapaian individu dalam sesuatu peperiksaan yang standar. Pencapaian adalah sebagai penyelesaian dan efisiensi yang diperolehi dalam sesuatu kemahiran, pengetahuan atau kemajuan yang diperolehi secara alami  yang tidak terlalu bergantung kepada kecerdasan akal pikiran. Selain itu, prestasi akademik adalah mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar.
Pertumbuhan internet yang kian pesat menjadikan masyarakat dari belahan dunia manapun dapat saling berkomunikasi dengan cepat dan mudah salah satu fitur komunikasi melalui internet yang paling populer saat ini adalah chatting. Chatting merupakan fitur yang sering dipakai pengguna internet untuk bertukar pesan dengan orang lain.Secara harfiah, chatting dapat diartikan sebagai obrolan,namun dalam dunia cyber, istilah ini merujuk pada kegiatan komunikasi melalui beberapa baris karakter singkat atau tulisan yang diketik. Chatting merupakan percakapan interaktif antar sesama pengguna komputer yang terhubung dalam suatu jaringan.
Chatting memang memiliki berbagai kelebihan antara lain murah dan mudah dilakukan dimana saja.Dengan kemudahan itu ternyata banyak juga yang menyalahgunakannya.Beberapa orang berada di dunia maya,sampai-sampai lupa pada dunia yang nyata.Seperti remaja yang terjebak pada kegiatan chatting yang menyimpang.Orang biasanya lebih berani mengungkapkan sesuatu di dunia maya daripada di dunia nyata.Adanya perilaku menyimpang yang dilakukan sebagai orang dalam kegiatan chatting mereka tentulah bukan sesuatu yang patut dicontoh.
Tren terbaru perkembangan teknologi komunikasi saat ini memudahkan proses chatting karena tidak hanya dapat dilakukan melalui komputer PC yang terkoneksi jaringan internet,tetapi dapat dinikmati melalui telepon seluler (ponsel).Banyak beragam pilihan aplikasi chatting melalui ponsel antara lain Yahoo Messenger, AIM, dan Mig33.
Aktivitas yang dilakukan mahasiswa ketika sedang online antara lain  sebagai media informasi (information utility), aktivitas kesenangan (fun or leisure activities), alat komunikasi (communication), dan sebagai tempat transaksi finansial (internet forfinancial transactionson). Apabila mahasiswa sampai tergantung terhadap internet dan menjadi kecanduan internet, maka akan menimbulkan dampak negatif  terhadap kehidupannya. Kecanduan internet pada mahasiswa menimbulkan dampak yang cukup serius.
Kecanduan chatting terjadi apabila para pelaku tidak dapat menghentikan dan mengontrol  chatting  yang dilakukannya sehingga mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Ada beberapa faktor – faktor yang membuat mahasiswa komunitas mig33 merasa dekat dengan mahasiswa komunitas mig33 lainnya yaitu obrolan melalui chat room, keterbukaan antara mahasiswa komunitas mig33 satu dengan lainnya,saling menjaga privasi, kopi darat dalam melakukan kegiatan chatting pengguna mig33 juga mempunyai berbagai kebiasaan.
Kecanduan chatting terjadi apabila para pelaku tidak dapat menghentikan dan mengontrol chatting yang dilakukannya sehingga mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Kecanduan chatting ini dapat memunculkan perilaku-perilaku negatif seperti menunda-nunda pekerjaan, penurunan produktivitas dalam belajar dan bekerja, kurangnya perhatian keluarga, kurangnya sosialisasi di dunia nyata, terjadinya pergaulan bebas tanpa batas yang menjurus ke pornografi, dan muncul adanya gangguan kesehatan seperti sakit punggung, nyeri sendi, kelelahan yang berlebihan, serta  sulit konsentrasi karena berlama-lama duduk di depan computer.
Kecanduan chatting ini juga dialami oleh mahasiswa, Chatting di internet memiliki banyak manfaat dalam hal membuka diri kita untuk mencari teman baru di seluruh dunia dan belajar tentang kebudayaan baru, juga dapat menjadi alat yang sangat efisien dalam pemasaran atau periklanan, khususnya bagi sebuah usaha, baik kecil, menengah dan juga usaha besar, Mengetik dalam pesan Chating dapat berguna, terutama jika Anda tidak ingin orang lain mendengar percakapan anda dan Melalui sarana Chating anda dengan mudah berkirim informasi dengan cepat serta dengan biaya yang sangat efisien .
Banyak kasus yang dijumpai dilapangan bahwa banyak mahasiswa mengalami sindrom internet (kecanduan internet). Apalagi teknologi saat ini sangat mendukung. Misalnya saja fasilitas handphone yang terlalu canggih sehingga memungkinkan para mahasiswa untuk dapat mengakses internet dimanapun dan kapanpun sekalipun dalam proses belajar mengajar didalam atau diluar kelas.Selain itu pula, peran serta teman sebaya dapat memicu seorang mahasiswa dalam hal ini mahasiswa ketagihan bahkan kecanduan. Dalam perkembangan karakteristik peserta didik dipelajari bahwa ketika seorang anak dalam hal ini para mahasiswa yang masuk pada usia remaja, mereka akan cenderung lebih sering bergaul dengan teman sebaya mereka. Hal lain yang dapat pula mengakibatkan seseorang kecanduan adalah fasilitas yang diberikan oleh orang tua yang terlalu canggih. Sehigga diamanapun dan kapanpun seorang mahasiswa dapat mengakses situs-situs yang ada di internet.
Menurut Goldberg (Sally, 2006) IAD adalah pola penggunaan internet yang maladaptif, yang menghasilkan pengrusakan atau distress  secara klinis yang terwujud dalam tiga atau lebih kriteria  internet addiction disorder, yang terjadi selama 12 bulan.
Menurut Athari, N.S (2004). Kecanduan di internet tidak terdapat dalam DSM IV-TR,namun memberikan banyak karakteristik gangguan control impuls dan menciptakan substansi intrapsikis dan kekacauan hubungan interpersonal bagi orang-orang dengan kondisi yang tidak terkontrol tersebut. Karakteristik kecanduan internet Karena internet menyediakan sebuah dunia tanpa nama yang membuat individu memiliki akses ke dunia maya yang sering kali tidak terdapat sensor dan fantasi dapat menjadi liar. Beberapa individu terbawa dalam aktivitas-aktivitas yang menggunakan sejumlah waktu, tenaga, dan uang yang banyak sekali. Dengan berjalannya waktu,sebagaimana kasus dengan penjudi patalogis atau orang dengan impulsivitas seksual, seseorang yang kecanduan internet mengalami dorongan yang tidak dapat tertahan untuk berada dalam ruang chat,keterikatan dalam aktivis judi,atau membaca dengan teliti web pornografi. Istilah diagnostic informal, cyber disorder, telah di kembangkan oleh para praktisi dalam melihat masalah utama klinis yang terkait internet dan mencakup subtype berikut ini :
1.   Kecanduan cyber-sexual mencakup penggunaan web yang berorientasi seksual secara  kompulsi.
2.   Kecanduan cyber-reliationship dicirikan dengan keterlibatan yang berlebihan dalam hubungan secara online.
3.   Kompulsi dalam jaringan,seperti judi,belanja,atau perdagangan secara online
4.   Kelebihan informasi,mencakup surfing web atau pencarian database.
5.   Kecanduan computer yang mencakup keterlibatan secara impulsive dalam bermain game online.
Pola penggunaaan internet yang tidak proposional ternyata dapat menimbulkan permasalahan pada pelakunya, di antaranya adalah adanya perubahan pola makan yang tidak teratur  dikarenakan individu terlalu memfokuskan seluruh perhatiannya hanya untuk  online, sehingga tidak mempedulikan waktu makan dan apa yang dimakan. Dengan pola makan yang tidak teratur, dapat berakibat buruk pada kesehatan dan memungkinkan timbulnya atau memperparah penyakit-penyakit yang terkait pola makan yang tidak teratur, seperti sakit magh akut yang berujung kematian. Selain pola makan, timbulnya masalah kesehatan  lainnya  terkait dengan lamanya di depan komputer seperti kurangnya gerak badan, mata merah, kering dan sakit tulang punggung.
Dampak berikutnya adalah  kekurangan waktu  tidur dan kesulitan mengatur kembali kegiatan harian. Individu yang kecanduan internet mengalami peningkatan batas lebih toleransi terhadap penggunaan waktu onlinenya, di mana mencapai kepuasan yang terus meningkat, individu akan menaikkan jumlah waktu untuk online, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk beristirahat atau melakukan kegiatan lainnya akan dialihkan untuk berinternet. Sama halnya dengan pola makan, terganggunya waktu tidur juga akan berdampak pada kesehatan dan produktivitas kerja, yang mana ikut mempengaruhi memburuknya performa akademik

No comments:

Post a Comment