Sunday, 24 February 2013

BERDAYAKAN PETANI,TAPI JANGAN MEMPERDAYAINYA


Kegiatan penyuluhan pertanian bertujuan untuk mengubah perilaku petani kearah yang lebih baik agar kesejahteraan hidupnya meningkat. Sejalan dengan hal tersebut, maka seorang penyuluh harus mampu menjadi motivator, dinamisator, organisator dan fasilitator bagi petani dalam melaksanakan kegiatan usahataninya.
Salah satu dampak positif yang diharapkan dari kegiatan penyuluhan pertanian adalah petani/kelompok menjadi lebih berdaya dalam arti mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam berusahatani dengan kemampuan yang dimilikinya. Untuk menciptakan petani yang berdaya tersebut, maka penyuluh pertanian harus selalu memberikan pembinaan-pembinaan yang berkelanjutan, baik didukung dengan bantuan-bantuan stimulan maupun atas dasar swadaya ataupun bahkan tidak sama sekali.
Tingkat pengalaman penyuluh pertanian sangatlah menentukan keberhasilan dalam pemberdayaan petani. Itupun apabila pengalaman-pengalaman yang diterapkan merupakan pengalaman yang positif dalam arti tidak memiliki kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik untuk diterapkan pada petani binaan.

Kenyataan dilapangan, pengalaman-pengalaman yang kurang baik di masa lalu dan tidak sesuai prosedur masih dijumpai dan diterapkan pada petani binaan, sehingga bukannya berusaha memberdayakan petani atau kelompok tani tapi malah "memperdayainya" guna kepentingan pribadi penyuluh yang bersangkutan. Dua contoh yang dapat menggambarkan hal tersebut diantaranya : meminta sebagian bantuan yang diterima oleh petani maupun kelompok tani guna kepentingan pribadi, meminta rupiah (dana talangan) pada petani dan kelompok tani dengan alasan untuk melancarkan suatu program ataupun proposal program sehingga memberatkan petani/kelompok tani.
Memang tidak semua penyuluh pertanian yang berpengalaman mempunyai sifat yang demikian. Namun dampak dari perbuatannya menyebabkan tercemar dan menurunnya kredibilitas korps penyuluhan pertanian dimata para petani/kelompok tani. Dampak yang lainnya adalah bukannya menjadikan petani/kelompok tani lebih berdaya dan mandiri, tetapi malah menjadikan petani/kelompok tani menjadi berorientasi pada bantuan dari pemerintah.
Untuk menghindarkan hal tersebut, maka penyuluh pertanian dituntut untuk dapat bekerja dengan profesional, dengan membedakan antara mana kepentingan pribadi dengan kepentingan petani/kelompok tani binaannya. Selain itu, pembinaan moral penyuluh pertanian juga sangat diperlukan selain pembinaan teknis maupun sosial, sehingga perilaku-perilaku penyuluh yang menyimpang dari ketentuan yang merugikan petani/kelompok tani dapat dicegah sedini mungkin.
"Oleh karena itu mari kita lakukan pemberdayaan petani/kelompok tani dengan sebaik mungkin sesuai ketentuan, bukannya memberdayai petani/kelompok tani guna kepentingan pribadi penyuluh

No comments:

Post a Comment