Sunday, 17 February 2013

4 SUKSES PEMBANGUNAN PERTANIAN


Persoalan Mendasar Sektor Pertanian yaitu :
·         Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global  Ketersediaan infrastruktur, sarana prasarana, lahan, dan air. Status dan luas kepemilikan lahan (9,55 juta KK <0.5 ha). Lemahnya sistem perbenihan dan perbibitan nasional. Keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usaha tani.  Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani dan penyuluh.  Masih rawannya ketahanan pangan dan ketahanan energi. Belum berjalannya diversifikasi pangan dengan baik.  Rendahnya nilai tukar petani (NTP). Belum padunya antar sektor dalam menunjang pembangunan pertanian. Kurang optimalnya kinerja dan pelayanan birokrasi pertanian.
Empat Sukses Pertanian
1.         Swasembada berkelanjutan - Prioritas program pembangunan akan diarahkan untuk mempertahankan swasembada yang sudah dicapai (beras, jagung, gula konsumsi, telur dan daging unggas) dan akan terus memacu produksi kedelai, gula industri, dan daging sapi agar tercapai swasembada pada akhir 2014.
2.         Diversifikasi pangan - Keanekaragaman sumber karbohidrat akan dioptimalkan penggunaannya sehingga sumber pangan karbohidrat tidak lagi melalui bergantung pada beras. Konsumsi beras masih cukup tinggi sekitar 139 kg/kapita/tahun, sedangkan Malaysia hanya 90 kg dan Brunei 80 kg. Pemanfaatan sumber karbohidrat lain akan didorong hingga tercapai diversifikasi pangan yang cukup ideal dan proporsional sesuai potensi produksinya. Keragaman budaya didorong untuk menghasilkan aneka pangan nusantara yang menarik dan bergizi seimbang.
3.         Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor Berbagai usaha agribisnis di pedesaan akan dibangun untuk menumbuhkan industri hilir pertanian yang berbasis sumberdaya lokal. Dengan suntikan inovasi teknologi dan manajemen agribisnis, produk-produk yang dihasilkan dikembangkan sehingga punya nilai tambah dan daya saing untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, nasional, regional dan internasional.
4.         Meningkatkan kesejahteraan petani - Melalui revitalisasi penyuluhan dan revitalisasi kelembagaan petani, petani akan dibina melalui kelompok tani dan gabungan kelompok tani. Pembinaan petani diarahkan agar tercipta petani yang kreatif, inovatif, dan mandiri, serta mampu memanfaatkan iptek dan sumber daya lokal untuk menghasilkan produk pertanian berdaya saing tinggi. Pada saat yang sama pemerintah akan mendorong terwujudnya sistem kemitraan usaha dan perdagangan komoditas pertanian yang sehat, jujur, dan berkeadilan. Tujuh Gema Revitalisasi Pertanian
Untuk mendukung empat target sukses,telah ditetapkan tujuh gema revitalisasi. Yaitu, revitalisasi lahan, revitalisasi perbenihan dan pembibitan, revitalisasi infrastruktur dan sarana, revitalisasi sumber daya manusia, revitalisasi pembiayaan pertanian, revitalisasi kelembagaan petani, dan revitalisasi teknologi dan industri hilir. Revitalisasi Lahan, antara lain diwujudkan melalui program verifikasi, audit lahan, serta usaha pencetakan sawah dan lahan pertanian baru. Revitalisasi Perbenihan dan Pembibitan, diwujudkan melalui pengembangan riset benih dan bibit, serta program bantuan benih dan bibit. Revitalisasi Infrastruktur dan Sarana, diwujudkan antara lain melalui program perbaikan irigasi desa dan jalan usaha tani serta pengembangan pupuk organik dan rasionalisasi pupuk an - organik.
Revitalisasi Sumber Daya Manusia, diwujudkan melalui pengembangan SDM lewat metode Sekolah Lapang, pelatihan dan pemagangan serta pendampingan penyuluh pertanian. Revitalisasi Pembiayaan Pertanian, diwujudkan melalui program Pengembangan Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP), Sarjana Membangun Desa (SMD), Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) dan Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3). Revitalisasi Kelembagaan Petani, diwujudkan melalui berbagai program pemberdayaan Poktan dan Gapoktan serta Lembaga Keuangan Mikro (LKM).
Revitalisasi Pembiayaan Pertanian dan Revitalisasi Kelembagaan Petani, akan menumbuhkan Lembaga-lembaga keuangan Mikro (LKM) di pedesaan yang kelak diharapkan akan menjadi cikal bakal terbentuknya Bank Pertanian di desa-desa.
Revitalisasi teknologi dan industri hilir, diharapkan bisa menumbuhkan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan petani. Sejumlah program dapat dikerahkan untuk mendukung, antara lain antara lain melalui program Pengembangan serta Bantuan alat mesin pertanian seperti traktor, pompa air, packing haouse, penggilingan, perontok, dryer, silo, mini feed mill, alat pemerah susu, rumah potong hewan (RPH), serta perangkat pengolahan kompos dan biogas.
Sumber : Sinta dll

No comments:

Post a Comment