Jakarta, Usai bercinta, jangan harap seorang pria akan berbincang-bincang atau sekedar bermesraan bersama pasangan. Bukan disebabkan karena malas, tapi mekanisme tubuh pria memang seperti itu. Pria secara otomatis tertidur setelah bercinta karena otaknya diprogram untuk segera diam.
Para peneliti Prancis melakukan scan otak kepada pria selama dan setelah berhubungan seks untuk memantau perubahan aktivitas otaknya. Hasilnya menemukan bahwa area korteks otak, yaitu bagian yang mengatur pikiran sadar, tidak aktif atau diam selama orgasme.
Sementara itu 2 daerah lainnya, yaitu korteks cingulate dan amigdala, mengirim pesan ke seluruh otak untuk menghapus semua hasrat seksual dengan cara melepaskan bahan kimia yang memicu tidur, serotonin dan opioid.
"Percobaan ini memberikan kita petunjuk mengenai apa yang terjadi di otak pria selama orgasme. Setelah pria mengalami orgasme, mereka biasanya mengalami periode refraktori ketika tidak dapat terangsang," kata peneliti, Serge Stoléru seperti dilansir Telegraph, Senin (23/7/2012).
Temuan ini dapat memberikan alasan bagi pria mengapa langsung jatuh tertidur begitu habis bercinta. Tetapi tampaknya hal yang sama tidak berlaku bagi pasangannya sehingga terkadang membuat kesal pasangan.
"Bagi wanita tampaknya berbeda. Mereka tidak memiliki periode refraktori yang kuat dan dapat meminta lebih ketika pasangannya hanya ingin beristirahat," kata Stoléru.
Sebuah penelitian terbaru juga menyatakan bahwa pria memikirkan seks sebanyak19 kali kali sehari, hampir 8.000 kali lebih sedikit dari yang diperkirakan sebelumnya. Pria juga berpikir tentang makanan hampir sama seperti seks, yaitu sebanyak 18 kali sehari, disusul oleh oleh tidur yang melintasi benak pikiran sebanyak 11 kali sehari.
Temuan tersebut meruntuhkan anggapan lama bahwa para pria berpikir tentang seks setiap 7 detik sekali saat terjaga atau rata-ratanya sebanyak 8.000 kali dalam 16 jam sehari.
Para ilmuwan di Amerika Serikat menemukan bahwa rata-rata para pria masih berpikir tentang seks hampir 2 kali lebih banyak dibanding perempuan yang hanya memikirkannya 10 kali dalam sehari. Perempuan juga lebih jarang berpikir tentang makanan dan tidur dalam sehari, yaitu hanya 15 kali memikirkan makanan dan 8,5 kali berpikir tentang tidur.
Para peneliti mengatakan bahwa pada penelitian terdahulu, relawan diminta untuk menebak seberapa sering ia berpikir tentang seks, tapi tidak benar-benar memeriksa kenyataannya, Akibatnya, hasil penelitian akhirnya dianggap salah namun tetap mempengaruhi pria dan wanita selama bertahun-tahun sesudahnya.
Tim peneliti dari Ohio State University merekrut 160 orang wanita dan 120 orang pria berusia 18 - 25 tahun untuk dipantau pikirannya. Dalam kelompok itu, 59 orang secara acak ditugaskan untuk menghitung seberapa sering ia memikirkan makanan, tidur dan seks.
No comments:
Post a Comment