Jika diimplementasikan, teknologi ini kemungkinan akan disambut baik oleh banyak pihak. Misalnya saja, ini akan disenangi para eksekutif Hollywood yang khawatir akan pembajakan karya melalui perangkat mobile, atau para guru yang tak ingin murid mereka melakukan kecurangan menggunakan ponsel.
Namun seperti dilansir Mashable, Senin (10/9/2012), teknologi ini juga bisa berdampak tidak menguntungkan, contohnya bagi pergerakan politik. Di dunia Arab yang tengah bergejolak saat ini misalnya, kemampuan ini bisa menghambat para aktivis pengunjuk rasa merekam aksi politis.
Paten tersebut disahkan United States Patent and Trademark Office akhir Agustus silam. Fitur tersebut akan mematikan sementara smartphone saat memasuki area tertentu. Artinya, pengguna tak bisa merekam video, mengambil foto, menggunakan jejaring sosial seperti Twitter, Facebook atau menelepon dan mengirim SMS.
Apple sendiri menciptakan teknologi ini berdasarkan pengalaman bahwa perangkat mobile bisa mengganggu. Di tempat-tempat tertentu seperti rapat, pemakaman, acara pidato dan lain-lain, pengguna kerap lupa mematikan ponsel mereka.
No comments:
Post a Comment