Setelah cukup lama, Google akhirnya resmi membuka kantor di Indonesia. Pihak perusahaan mesin pencari ini menunjuk Rudy Ramawy sebagai Country Head Google Indonesia. Rudy, bukanlah wajah baru di industri media dan telekomunikasi, mengingat sebelumnya dia pernah menjabat sebagai Direktur Programming dan Produksi RCTI.
Bahkan sebelum itu pernah pula meniti karir di Protector & Gamble, Sony Music Entertainment Indonesia, Warner Music Malaysia hingga di PT Nantrindo Telepon Seluler, yang sekarang berganti nama menjadi Axis Telecom Indonesia.
Tujuan Google hadir di Indonesia disebutkan untuk bisa lebih dekat dengan para pengguna dan mitra kerjanya. Dan, Google berharap bisa lebih membantu membangun ekosistem internet yang lebih baik di tanah air. Rudy Ramawy mengungkapkan bahwa Google memandang Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi strategis, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan penggunaan internet yang terus meningkat. Juga, sebagai pasar yang besar, dengan jumlah populasi yang banyak.
Komitmen Google untuk mewujudkan harapannya yakni dengan investasi sumber daya dengan jumlah besar untuk Indonesia. Paling besar yakni dalam hal melakukan edukasi bagi para mitra kerjanya seperti kepada para developer, operator dan media advertising.
Selepas resmi berkantor di Indonesia, ada beberapa tanggapan dari pihak pemerintah. Misalnya oleh Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan dari Kementrian Perdagangan, Bachrul Chairi, yang menyambut baik kehadiran Google. Namun, Bachrul mengingatkan bahwa Google harus mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia dalam menjalankan bisnisnya. Juga, wajib berkoordinasi dengan kementrian Kominfo. Hal itu sesuai dengan UU Telekomunikasi No.36/1999 dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) No.8/2005.
Salah satu yang diharapkan Bachrul terhadap Google yakni ketentuan dalam membangun data center di Indonesia. Ia tak ingin kasus RIM yang hingga kini belum jelas terulang kembali.
Bahkan sebelum itu pernah pula meniti karir di Protector & Gamble, Sony Music Entertainment Indonesia, Warner Music Malaysia hingga di PT Nantrindo Telepon Seluler, yang sekarang berganti nama menjadi Axis Telecom Indonesia.
Tujuan Google hadir di Indonesia disebutkan untuk bisa lebih dekat dengan para pengguna dan mitra kerjanya. Dan, Google berharap bisa lebih membantu membangun ekosistem internet yang lebih baik di tanah air. Rudy Ramawy mengungkapkan bahwa Google memandang Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi strategis, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan penggunaan internet yang terus meningkat. Juga, sebagai pasar yang besar, dengan jumlah populasi yang banyak.
Komitmen Google untuk mewujudkan harapannya yakni dengan investasi sumber daya dengan jumlah besar untuk Indonesia. Paling besar yakni dalam hal melakukan edukasi bagi para mitra kerjanya seperti kepada para developer, operator dan media advertising.
Selepas resmi berkantor di Indonesia, ada beberapa tanggapan dari pihak pemerintah. Misalnya oleh Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan dari Kementrian Perdagangan, Bachrul Chairi, yang menyambut baik kehadiran Google. Namun, Bachrul mengingatkan bahwa Google harus mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia dalam menjalankan bisnisnya. Juga, wajib berkoordinasi dengan kementrian Kominfo. Hal itu sesuai dengan UU Telekomunikasi No.36/1999 dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) No.8/2005.
Salah satu yang diharapkan Bachrul terhadap Google yakni ketentuan dalam membangun data center di Indonesia. Ia tak ingin kasus RIM yang hingga kini belum jelas terulang kembali.
No comments:
Post a Comment