Jakarta (OKI PUTERA UTOMO) - Bank Dunia mengalokasikan anggaran baru senilai 2 miliar dolar AS untuk membantu melindungi Indonesia dari goncangan dan volatilitas pasar finansial global pada masa mendatang.
"Manajemen fiskal yang `prudent` telah membuat Indonesia melewati krisis global 2008 dengan baik, dan hal itu kemungkinan juga akan menjadi pertahanan terbaik Indonesia dalam iklim ketidakpastian global yang terjadi saat ini," kata Direktur Negara Bank Dunia untuk Indonesia Stefan Koeberle dalam rilis Bank Dunia yang diterima di Jakarta, Rabu.
Karenanya Bank Dunia juga telah menyiapkan "Program for Economic Resilience, Investment, and Social Assistance in Indonesia" (PERISAI) yang dipersiapkan sesuai dengan permintaan dari pemerintah Indonesia terkait dengan kondisi volatilitas yang sedang terjadi di pasar global.
Pinjaman tersebut, ujar dia, akan digunakan oleh pemerintah Indonesia antara lain bila tingginya pembiayaan fiskal menjadi penghalang sehingga dengan menggunakan pinjaman itu diharapkan akan dapat memastikan bahwa Indonesia dapat mempertahankan pengeluaran publik penting di tengah meningkatnya volatilitas pasar finansial.
"Pinjaman kontingensi PERISAI akan mengirimkan sinyal positif kepada pasar finansial melalui serangkaian kebijakan reformasi yang memperkuat kesiapan krisis Indonesia dan menjadikan Indonesia akan lebih dapat memenuhi kebutuhan finansial dari sumber pasar," kata Stefan Koeberle.
Reformasi kebijakan untuk memperkuat ketahanan yang didukung oleh program tersebut berfokus pada tiga prioritas, yaitu mempertahankan stabilitas sistem finansial, mempertahankan pengeluaran publik yang penting, dan meningkatkan efektivitas program perlindungan sosial untuk menyokong kaum miskin dan rentan.
"PERISAI adalah program pencegahan yang mengikuti jejak `Public Expenditure Support Facility` yang dipersiapkan Bank Dunia untuk Indonesia pada tahun 2009," kata Ekonom Senior Bank Dunia dan Ketua Tim PERISAI, Enrique Blanco Armas.
Menurut Enrique Blanco Armas, program pencegahan tersebut membantu kredibilitas pinjaman kepada Indonesia selama terjadinya masa ketidakpastian global ekstrim yang dinilai membantu Indonesia untuk tetap berada dalam jejak yang tepat dalam mengembangkan agenda pembangunannya yang ambisius. (tp)
No comments:
Post a Comment