10. Swiss
9. Malaysia
Menurut Knight Frank, harga properti di Kuala Lumpur mencapai US$ 5.000 per meter persegi di 2011. Ekonomi yang terus tumbuh membuat pasar properti di Malaysia makin berkembang. Di 2011 lalu ada 11 kondominium dibangun di Kuala Lumpur.
8. Norwegia
Tidak seperti negara-negara Eropa lain yang ekonominya muram, Norwegia merupakan negara yang kaya minyak dengan tingkat bunga kredit yang rendah. Ini pemicu tumbuhnya pasar dan harga properti di Norwegia yang meningkat 6,8% tahun lalu.
Masyarakat yang membeli properti di negara ini mendapatkan keringanan pajak 28%. Namun suku bunga kredit yang rendah dikhawatirkan membuat pasar properti bergelembung di negara ini.
Februari lalu, IMF memperingatkan, harga rumah di Norwegia sudah 20% di luar harga wajar. Harga rumah di Norwegia naik 2 kali dan naik cepat tahun ini.
7. Kanada
Penjualan rumah di Kanada naik 8,6% Februari lalu dibanding Februari 2011. Di Maret, Kanada menargetkan penjualan 215.600 unit rumah, naik dari Februari 205.300 unit.
IMF juga memperingatkan harga rumah di Kanada sudah 10% di luar harga wajar, dan dikhawatirkan akan membuat gelembung properti.
Pasar properti termahal di Kanada terletak di Vancouver yang juga menjadi sasaran orang asing. Harga properti di Vancouver rata-rata US$ 734.207, tinggi jika dibandingkan harga properti rata-rata di Kanada US$ 358.261.
6. Taiwan
Menurut Knight Frank, harga properti di Taiwan pada 2011 lalu turun 4,1% karena adanya pajak untuk rumah mewah.
5. Kolombia
Harga tanah setempat sudah naik 3,2% tahun lalu, sementara harga rumah tumbuh 19% berdasarkan laporan pemerintah.
4. Singapura
Semakin banyaknya pendatang dari berbagai penjuru Asia ke negara kecil tersebut membuat harga tanah dan rumah terus melonjak.
3. Israel
Saking mahalnya harga rumah, warga Israel sempat turun ke jalan dan memaksa pemerintah menahan laju pertumbuhan harga rumah. Hasilnya, harga rumah turun 1,2% di 2011.
2. Hong Kong
Menjamurnya orang kaya baru mendorong harga properti di Hong Kong. Apalagi banyak sekali orang kaya dari China yang mengincar properti di tempat tersebut.
1. China
Ketakutan akan bubble di industri properti telah membuat pemerintah sibuk menahan laju pertumbuhan dengan menaikkan tingkat suku bunga dan menambah syarat pinjaman bank. Namun, harga rumah masih tetap naik meski hanya 0,1% di bulan Februari lalu.
No comments:
Post a Comment