Tuesday, 14 May 2013

Polusi Air



A. Pengertian polusi air
Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi (pencemaran). Polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Sedangkan, menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998 yang dimaksud dengan polusi atau pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air/udara dan atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air/udara turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabakan air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.
Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan. Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal dan berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Ciri-ciri air yang mengalami polusi sangat bervariasi tergantung dari jenis air dan polutannya. Untuk mengetahui suatu air terpolusi atau tidak, diperlukan suatu pengujian untuk menentukan sifat-sifat air sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan dari batasan polusi air.

            B. Sifat-Sifat Air Terpolusi
Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati dengan terjadinya perubahan-perubahan antara lain :
1. nilai pH, keasaman dan alkalinitas
2. suhu
3. warna, bau dan rasa
4. jumlah padatan
5. nilai BOD (biochemical oxygen demand)/COD (chemical oxygen demand)
6. pencemaran mikroorganisme patogen
7. kandungan minyak
8. kandungan logam berat
9. kandungan bahan radio aktif

C. Macam-Macam Sumber Polusi Air
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk penguraiannya, bahan-bahan kimia organik dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen ( endapan ), dan bahan-bahan yang mengandung unsur radioaktif dan panas.
Penggunaan insektisida seperti DDT ( Dhicloro Diphenil Trichonethan ) oleh para petani, untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lain secara berlebihan dapat mengakibatkan pencemaran air. Terjadinya pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemaran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Pembuangan sampah organik yang dibuang ke sungai terus-menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini akan menimbulkan banjir.

D. Jenis-Jenis Polutan Air
1. Padatan
Kelarutan padatan :
a. padatan terendam (sedimen)
b. padatan tersuspensi dan koloid (keruh)
c. padatan terlarut
d. minyak dan lemak
2. Bahan buangan yang membutuhkan oksigen (oxygen demanding wastes).
 Air dikategorikan sebagai air terpolusi jika konsistensi oksigen terlarut menurun di bawah batas yang dibutuhkan untuk kehidupan biota. Bahan-bahan yang mudah dibusukkan atau pecah oleh bakteri akan mengubah konsentrasi oksigen terlarut.


3. Mikroorganisme
Berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman hidup atau mati, hewan hidup atau mati (bangkai), kotoran manusia atau hewan, bahan organik lainnya dan sebagainya.
Faktor-faktor jumlah dan jenis mikroorganisme :
a. Sumber air
b. Komponen nutrien dalam air
c. Komponen beracun
d. Faktor fisik
e. Logam berat dalam air
Logam-logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan terutama adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadium (Cd), kromium (Cr), dan nikel (Ni).
4. Bahan pencemar lain
- Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan detergen.
- Nitrat dan nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi organik.
- Poliklorin bifenil ( PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
- Residu pestisida organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh serangga.
- Minyak dan hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.
- Radio nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tanki penyimpanan limbah radioaktif.


- Logam-logam berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
- Limbah pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.
- Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

E. Bahaya Yang Timbul Dari Polusi Air
Bibit-bibit penyakit, berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainnya. Jika kurang O2, penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air :
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi)
3. Pendangkalan dasar perairan
4. Tersumbatnya penyaringreservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
5. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
6. Akibat pengunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predator
7. Kematian biota kuno, seperti plankton, bahkan burung
8. Mutasi, kanker dan leukimia
Logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gram/cm3 dan logam berat bersifat tahan urai.sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam berat semakin terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada di dalam air dapat masuk ke dalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Logam berat di dalam air dapat masuk secara langsung ke dalam tubuh manusia apabila air yang mengandung logam berat diminum, sedangkan secara tidak langsung apabila memakan bahan makanan yang berasal dari air tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat juga dapat terakumulasi dan menimbulkan berbagai bahaya terhadap kesehatan.
Bahaya yang dapat di timbulkan oleh logam berat di dalam tubuh manusia :
1. Barium (Ba) : dalam bentuk serbuk, mudah terbakarpada temperatur ruang. Jangka panjang, menyebabkan naiknya tekanan darahdan terganggunya system syaraf.
2. Cadmium (Cd) : dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat beracu. Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai dapat menyebabkan hipertensi.
3. Kromium (Cr) : kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan tubuh. Jangka panjang, peningkatan dan kerusakan pada ginjal
4. Timbal (Pb) : beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap. Jangka panjang, menyebabkan kerusakan otak dan ginjal, kelainan pada kelahiran.
5. Raksa (Hg) : sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka panjang,beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada kelahiran.
6. Perak (Ag) : beracun. Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit, mata dan membran mukosa (mucus)




F. Usaha-Usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi Air
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri penguraiyang aerob, jadi air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaryang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih misalnya :
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran
4. Memperluas gerakan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya
6. Melakukan intensifikasi
Penanganan air buangan
- Proses penanganan primer (membuang bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung)
1. Penyaringan
2. Pengendapan (menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi) dan pemisahan
3. Pemindahan endapan
- Proses penanganan sekunder (proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologi)
1. Penyaringan trikel
2. Lumpur aktif
- Proses penanganan tersier
1. Adsorpsi (bahan-bahan organik terlarut)
2. Elektrodoalisis (menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut sampai pada konsentrasi air semula, sebelum digunakan)
3. Osmosis berlawanan
4. Khloranisasi (menghilangkan organisme penyebab penyakit)

No comments:

Post a Comment